Learn Anywhere Elevate Your Skills with Harakira

Harakira, program unggulan dari PT. Sahabat Alif Indonesia, menawarkan pendekatan pembelajaran calistung yang komprehensif dan menyenangkan. Dengan metode Montessori, Singaporean Math, phonics, dan fun learning, anak Anda akan mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, dan sosial-emosional secara optimal.

0 +
Buku bacaan digital yang sudah terseleksi
0 +
gross dan fine motoric activities
0 +
learning plan sesuai dengan level anak

About Us

Your Potential Explore The World Of Knowledge

Hadir di berbagai Kota

Kini HaraKira hadir di berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Menumbuhkan Cinta Baca Sejak Dini

Dengan storytelling dan buku cerita yang menarik, kami menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini.

Inspired Montessori

Fokus pada pengembangan keterampilan membaca yang mendalam. Kami tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk membaca kata-kata, tetapi juga untuk memahami makna di baliknya.

Motoric Activities

Aktivitas motorik yang dirancang untuk membuat anak-anak bergerak, bermain, dan belajar yang sudah disesuaikan dengan perkembangan anak.

Singaporean Math

Dengan pendekatan C-P-A (Concrete, Pictorial, Abstract) anak-anak untuk menguasai dasar-dasar matematika dengan cara yang menyenangkan dan efektif.

Our Courses

Learn With Harakira And Explore Our Special Courses Catalog

Menyesuaikan pada porsi kebutuhan setiap usia dan kematangan belajar anak, Harakira akan mengajak anak-anak mengeksplorasi dunia belajar dengan penuh kegembiraan!

Singaporean Mathinspired montessori3-6 Years Old1-4 level

HaraKira Calistung (Bahasa Indonesia)

Inspired Montessori
Singaporean Math
Level sesuai dengan kemampuan anak
Gross and fine motoric activities
Dilengkapi dengan Student's Learning Kit: Tas, Modul Harakira, Flashcard dan Buku tulis

Start From

Rp 285.000

3-6 Years Old

HaraKira Calistung (English)

Start From

Rp (Coming Soon)

inspired montessori3-6 Years Old1-4 level

HaraKira Baca-Tulis (Bahasa Indonesia)

Inspired Montessori
Level sesuai dengan kemampuan anak
Gross and fine motoric activities
Dilengkapi dengan Student's Learning Kit: Tas, Modul Harakira, Flashcard, dan Buku Tulis

Start From

Rp 190.000

Articles

Keep Update With
Our Activity

Percaya pada konsep ruang tumbuh, Harakira hadir dengan semangat terus belajar serta keinginan untuk terus berkembang. Cek rubrik kami untuk mengikuti perkembangan terkini seputar Harakira ya!

Dari Menuang hingga Mengancing: Aktivitas Motorik Praktikal yang Membentuk Kemandirian Anak 

Kemandirian tidak hadir begitu saja pada anak—ia dibentuk melalui proses panjang yang dimulai sejak dini. Salah satu cara efektif dalam membentuk kemandirian adalah melalui aktivitas motorik praktikal. Kegiatan-kegiatan sederhana seperti menuang air ke gelas, membuka dan menutup kancing baju, hingga mengelap meja ternyata menyimpan manfaat besar dalam perkembangan anak.

Apa Itu Aktivitas Motorik Praktikal?

Aktivitas motorik praktikal merupakan bagian dari kegiatan yang berakar dari metode Montessori. Fokus utamanya adalah memberikan anak kesempatan untuk belajar melakukan tugas-tugas kehidupan sehari-hari secara mandiri, dengan menggunakan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi tangan, mata, dan konsentrasi.

Contoh aktivitas ini meliputi:

  • Menuang air dari teko ke gelas
  • Mengancing dan membuka baju sendiri
  • Menyendok biji-bijian dari satu wadah ke wadah lain
  • Menyapu dan membersihkan meja
  • Mengikat tali sepatu

Manfaat Aktivitas Motorik Praktikal

  1. Melatih Koordinasi dan Keterampilan Motorik Halus
    Gerakan seperti menuang air atau mengancingkan baju membantu anak mengasah otot-otot halus pada tangan dan jari. Ini penting untuk persiapan menulis dan aktivitas lainnya di usia sekolah.
  2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Kemandirian
    Ketika anak berhasil melakukan sesuatu sendiri—meski sederhana—ia akan merasa bangga. Ini memicu kepercayaan diri dan dorongan untuk mencoba hal baru secara mandiri.
  3. Membangun Fokus dan Ketekunan
    Aktivitas motorik praktikal menuntut perhatian dan ketelitian. Saat anak terlibat, mereka belajar untuk fokus, menyelesaikan tugas, dan tidak mudah menyerah.
  4. Mengembangkan Kemampuan Problem Solving
    Misalnya saat menuang air terlalu penuh atau kancing tidak pas, anak belajar untuk mencari solusi dan mencoba kembali.
  5. Membiasakan Tanggung Jawab Sejak Dini
    Dengan diberi kepercayaan untuk melakukan tugas rumah yang sesuai usianya, anak belajar bahwa ia bagian dari keluarga yang juga bisa berkontribusi.

Peran Peran Orang Tua dan Guru

Baik di rumah maupun di lingkungan belajar seperti PAUD, peran pendamping sangat krusial. Orang tua dan guru perlu menyediakan waktu, ruang, dan alat yang sesuai untuk anak bereksplorasi. Hal yang tak kalah penting adalah memberi kepercayaan, tidak terburu-buru membantu, dan memberi apresiasi atas setiap usaha, bukan hanya hasil.

Dukung Tumbuh Kembang Anak Bersama Hara Kira

Di Hara Kira, aktivitas motorik praktikal menjadi bagian penting dalam proses belajar anak usia dini. Kami memahami bahwa setiap gerakan kecil adalah langkah besar menuju kemandirian. Karena itu, metode pembelajaran kami menggabungkan adalah program Home-Private Calistung yang dirancang khusus untuk membantu anak belajar membaca, menulis, dan berhitung dengan mudah dan menyenangkan dengan mengintegrasikan kurikulum Montessori dan Singaporean math

Yuk, berikan anak Anda pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

#MotorikPraktikal #AnakMandiri #TumbuhKembangAnak #BelajarSejakDini #KemandirianAnak #HaraKira

Mungkinkah Anak 3 Tahun Belajar 90 Menit?

Dalam dunia pendidikan anak usia dini, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: mungkinkah anak 3 tahun belajar 90 menit tanpa kehilangan fokus? Banyak orang tua merasa skeptis, mengingat anak usia dini biasanya mudah terdistraksi dan sulit diam dalam waktu lama. Namun, pendekatan yang tepat bisa membuat hal ini bukan hanya mungkin, tetapi juga alami bagi anak.

Pemahaman Tentang Belajar pada Anak 3 Tahun

Belajar bagi anak usia tiga tahun tidak selalu berarti duduk diam dan mendengarkan instruksi. Dalam metode Montessori, misalnya, belajar adalah proses aktif yang melibatkan seluruh tubuh dan pikiran anak. Anak belajar melalui eksplorasi, eksperimen, dan keterlibatan langsung dengan lingkungan mereka.

Penelitian dari Association Montessori Internationale (AMI, 2020) menemukan bahwa dalam lingkungan Montessori, anak usia 2,5 hingga 4 tahun mampu mempertahankan konsentrasi dalam aktivitas pilihan mereka sendiri hingga 90 menit. Ini terjadi karena mereka:

  • Memiliki kendali atas pilihan aktivitas
  • Bekerja dalam lingkungan yang minim gangguan
  • Mengalami aliran alami (flow state) saat fokus pada tugas yang menarik bagi mereka

Jadi, ya — anak 3 tahun belajar 90 menit itu sangat mungkin, dengan syarat lingkungan dan pendekatannya tepat.


Bagaimana Membantu Anak 3 Tahun Belajar 90 Menit?

Mendukung anak usia 3 tahun untuk belajar selama 90 menit membutuhkan strategi yang berbeda dari pembelajaran tradisional. Berikut beberapa langkah penting:

1. Siapkan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan belajar harus terstruktur, tenang, dan minim distraksi. Mainan berlebih, suara televisi, atau aktivitas yang tidak berhubungan dapat dengan cepat mengganggu fokus anak.

2. Berikan Pilihan Aktivitas Menarik

Dalam pendekatan Montessori, anak diberikan berbagai pilihan aktivitas konkret seperti menuang air, meronce manik-manik, menyusun balok, hingga tugas-tugas praktikal seperti mengancingkan baju. Aktivitas ini merangsang keterampilan motorik halus sekaligus mengasah fokus.

3. Hindari Interupsi

Saat anak tenggelam dalam aktivitasnya, penting untuk membiarkan mereka menyelesaikannya tanpa campur tangan yang tidak perlu. Menginterupsi hanya akan memecah konsentrasi dan mengurangi durasi belajar.

4. Gunakan Aktivitas yang Terintegrasi dengan Gerakan

Anak 3 tahun butuh bergerak. Aktivitas yang menggabungkan gerakan ringan — seperti membawa benda, menuang, atau menyapu — membantu mereka mempertahankan fokus lebih lama dibandingkan aktivitas pasif.


Tanda Anak Siap Belajar Lebih Lama

Tidak semua anak akan langsung mampu belajar selama 90 menit penuh. Namun, beberapa tanda kesiapan bisa diperhatikan, seperti:

  • Anak fokus pada satu aktivitas lebih dari 10–15 menit
  • Anak menunjukkan ketertarikan untuk menyelesaikan tugas sampai akhir
  • Anak tampak puas dan bangga setelah menyelesaikan aktivitas

Saat tanda-tanda ini muncul, besar kemungkinan anak 3 tahun belajar 90 menit bisa tercapai dengan konsisten.


Kesimpulan

Mungkinkah anak 3 tahun belajar 90 menit? Jawabannya adalah ya — dengan pendekatan yang menghormati ritme alami anak. Metode Montessori dan prinsip pembelajaran aktif menunjukkan bahwa anak usia dini bisa memiliki fokus panjang, asalkan diberikan kebebasan memilih, lingkungan mendukung, serta aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.

Dengan memahami karakteristik unik anak usia tiga tahun, kita bisa membangun fondasi kemandirian, ketekunan, dan rasa percaya diri yang kuat untuk masa depan mereka.

Cara Montessori Membantu Anak Menjadi Pembelajar Seumur Hidup

Metode Montessori semakin dilirik para orang tua modern sebagai pendekatan pendidikan yang mempersiapkan anak menjadi pembelajar seumur hidup. Dibanding metode tradisional, Montessori menekankan kemandirian, kebebasan memilih aktivitas, dan pembelajaran yang disesuaikan dengan ritme alami anak.

Penelitian dari Lillard (2005) yang diterbitkan dalam Science menunjukkan bahwa anak-anak yang dididik dengan pendekatan Montessori menunjukkan keterampilan sosial dan akademik yang lebih baik dibandingkan rekan sebayanya di sekolah konvensional (Science.org). Hal ini diperkuat oleh studi dari Frontiers in Psychology (2021), yang menemukan bahwa metode ini meningkatkan motivasi intrinsik dan rasa ingin tahu anak (Frontiersin.org).

Di ruang kelas Montessori, anak-anak usia 3–7 tahun tidak sekadar “diajari”, melainkan dipandu untuk mengeksplorasi dan belajar lewat pengalaman nyata. Anak diajak menyusun puzzle, menuang air, hingga merawat tanaman—aktivitas sederhana yang melatih fokus, tanggung jawab, dan problem solving.

Bagi orang tua kelas menengah ke atas yang mencari pendidikan bermakna bagi anak, Montessori bukan sekadar tren, tapi investasi jangka panjang dalam membentuk anak yang mandiri, percaya diri, dan haus akan pengetahuan sepanjang hidupnya.

Are you ready to make your children have personal growth?